Posts

Showing posts from December, 2017

Perlukah Hiburan di Musim Liburan?

Image
Pada bulan Rabiul Akhir ini bertepatan juga dengan musim liburan semester bagi anak sekolahan dan menjelang pergantian tahun baru. Jika penduduk Arab ketika itu menyebut bulan Rabiul Akhir merupakan bulan musimnya buah-buahan atau bulan musim tumbuhnya tanaman-tanaman, maka kali ini kita di negara tercinta ini bertepatan dengan bulan holiday .    Masing-masing individu juga beragam cara memanfaatkan liburan ini. Diantara kita ada yang berangkat sekeluarga ke luar kota dengan tujuan berkunjung ke sanak-keluarga dan kerabat, ada yang jalan-jalan atau shoping saja, bermain bersama keluarga, dan ada pula yang tinggal di rumah atau tidak kemana-mana, karena mengerjakan tugas kantor yang harus tepat waktu setelah liburan beres  semuanya, dan lain sebagainya. Bagaimana syariat Islam dalam menyikapi liburan dengan hiburan? Karena syariat Islam bersifat moderat, maka dalam menyikapi demikian tidak melarangnya. Tujuannya dalam rangka melepaskan kepenatan dalam bekerja atau mencar

Ngaji Rasa Suami-Isteri, Mampukah?

Image
Di minggu akhir bulan Rabiul Awal ini dan kebetulan menjelang libur semester sekolah, mari kita membahas contoh sebagian kisah Rasulullah Saw dan sahabatnya terkait dengan upaya saling memahami perasaan masing-masing (suami-isteri) guna melihara kerukunan dalam rumah tangga.  Harus kita akui bahwa ngaji rasa dan ngaji diri sungguh sulit dalam praktiknya. Apakah terkait dengan hubungan sesama teman, suami-isteri atau dalam hidup bermasyarakat. Namun tulisan yang akan dibahas di sini adalah ngaji rasa ala Rasulullah dan sahabat dalam kehidupan berumah tangga yang menjadi suri tauladan bagi kita semua. Kendatipun sulit, tapi kita semua optimis asalkan ada kemauan yang kuat setahap demi setahap mudah-mudahan dapat berkahnya sehingga kita bisa menuruti sepak terjangnya dalam kehidupan berkeluarga. Amin. Selanjutnya mari kita perhatikan hadis Rasulullah riwayat Aisyah: “Aku paham kapan engkau (Aisyah) ketika sedang senang dan marah kepadaku.” Aisyah bertanya: ‘Kenapa engkau bisa

Tugas dan Nama-nama bagi Rasulullah Saw

Image
Jika kita menelaah Alquran Surah Al-Ahzab: 45-46, kemudian menelaah tafsir Al-Wasit karya Syekh Wahbah Zuhaili akan ditemukan secara eksplisit lima tugas diutusnya Rasulullah ke muka bumi, selain menyempurnakan akhlak mulia, yakni: 1) sebagai saksi ( syahid ) baik bagi umatnya dengan cara menyampaikan ajarannya maupun seluruh umat Nabi sebelumnya. Secara implisit tugas pertama ini mengandung makna keunggulan diutusnya beliau ke muka bumi, yakni menjadi rahmat bagi semesta alam ( rahamatan lil alamin ), 2) memberikan kabar gembira ( mubasyir ) kepada orang-orang mukmin dengan rahmat-Nya dan surga-Nya. Salah satu kabar ini dijelaskan pula melalui hadisnya riwayat Abu Hurairah yang menjelaskan seluruh umatku (kata Rasulullah) akan masuk surga kecuali yang tidak mau. Para sahabat bertanya: “Siapa mereka ya Rasulullah”? Beliau menjawab: “Barang siapa yang menaatiku, maka ia akan masuk surga, dan barang siapa yang tidak menaatiku, maka dialah yang tidak mau masuk surga itu” (HR. B