Tugas dan Nama-nama bagi Rasulullah Saw
Pada waktu ayat tersebut turun (Surah Al-Ahzab: 45) Rasulullah berdasarkan riwayat Ibnu Abbas memanggil Ali bin Abi Talib dan Muaz bin Jabal,
kemudian mengutus keduanya ke negeri Yaman, seraya berkata kepada keduanya: “Pergilah
engkau berdua dan berilah kabar gembira penduduk dan janganlah engkau berdua berpaling
dari mereka, permudahlah urusan mereka, dan jangan membuat mereka kesulitan”
(HR. Ibnu Abi Hatim).
Apabila kita telaah pesan Rasulullah kepada Ali dan Muaz tersebut secara
implisit dapat kita simpulkan bahwa beliau menyuruh keduanya berdakwah kepada
penduduk Yaman dengan penuh keramahan, kesabaran, kesantunan, menyejukkan
sehingga umat merasa nyaman (bukan kesulitan yang dirasakan). Namun pada hakikatnya pesan
tersebut bukan hanya khusus ditujukan kepada Ali dan Muad serta penduduk Yaman
saja, melainkan pesan kepada para dai atau mubalig seluruh umatnya termasuk
kita yang berada di negara tercinta ini. Inilah ajaran dan risalah
Rasulullah untuk kita hayati dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian jelaslah ajaran radikal dan ekstrimis bukan berasal dari ajaran
Rasulullah.
Selanjutnya kita mengenal nama-nama bagi Allah yang dikenal dengan Asmaul
Husna (nama-nama yang baik) berjumlah sembilan puluh sembilan. Rasulullah
pun dalam perjalanan hidupnya dikenal pula nama lain untuknya. Hal ini
sebagaimana dijelaskan dalam hadisnya riwayat Jabir bin Mat’am, bahwa ia
mendengar Rasulullah bersabda: “Aku mempunyai nama yang melekat padaku, yakni
Aku Muhammad, Aku Ahmad (keduanya bermakna orang terpuji), Aku Al-Mahi
(Allah menghapus kekufuran disebabkan karena telah mengutusku), Aku Al-Hasyir
(manusia nanti akan dikumpulkan dan datang menghadapku meminta syafaat), Aku Al-Aqib
(yang datang terakhir setelah para Nabi atau Nabi terakhir).
Selain istilah-istilah tersebut, Al-Qurtubi dalam karyanya Al-Jami
li Ahkam Al-Quran mengutip pula hadis Rasulullah yang berbunyi: “Namaku
dalam Taurat adalah Ahyad, karena aku yang menjauhkan umatku dari api
neraka. Namaku dalam Jabur adalah Al-Mahi, karena aku diutus oleh Allah
untuk memberantas orang-orang yang menyembah berhala. Namaku dalam Injil adalah
Ahmad dan dalam Alquran adalah Muhammad, karena aku dipuji oleh
penduduk langit dan bumi.
Lalu apa tugas kita semua? Apabila kita menelaah tugas Rasulullah
di atas sebenarnya memberikan hikmah yang mendalam bagi kita agar meneladaninya
dalam kehidupan sehari-hari. Syahid bagi kita agar menjadi saksi dalam
menyampaikan kebaikan. Basyir bagi kita membuat orang lain agar
senantiasa semangat dan optimis dalam menjalani kehidupan. Nazir bagi kita
agar mengingatkan orang lain untuk tidak berbuat maksiat. Dai bagi kita
mengajak berbuat kebaikan dan saling menasihati dalam kebaikan dan takwa. Sirajan
Muniran bagi kita agar banyak memberikan manfaat kepada orang lain dan
menyadarkannya. Itu semua tugas kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Mudah-mudahan kita semua dapat meneladani akhlak Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari. Amin.
Catatan :
Jika Anda mengutip tulisan ini, jangan lupa untuk memasukkannya di daftar pustaka sebagai berikut:
Hidayat, Enang (2017, 02 Desember). Tugas dan Nama-nama bagi Rasulullah Saw [Entri blog]. Diambil dari https://enanghidayat17.blogspot.com/2017/12/tugas-dan-nama-nama-bagi-rasulullah-saw.html
Comments
Post a Comment