Posts

Showing posts from April, 2018

Keutamaan Malam Nisfu Syakban

Image
Malam nanti bertepatan dengan malam Nisfu Syakban. Malam tersebut disebut juga dengan lailatul baraah , artinya malam bersih dari dosa, karena Allah akan mengampuni dosa orang-orang yang memohon ampun kepada-Nya.  Keterangan mengenai keutamaaan malam Nisfu Syakban ini, penulis kutif empat riwayat hadis yang terdapat dalam referensi kitab hadis. Di antaranya  dalam kitab Tuhfatul Ahwazi   Syarah Sunan Tirmizi  Juz 3: 439 karya Al-Mubarakfuri;    Syuruh Sunan Ibnu Majah: 556   karya Jalaludin Suyuti, dkk; Musnad Ahmad bin Hanbal  Juz 10: 588    karya Imam  Ahmad bin Hanbal. Hadis pertama, Aku (kata Aisyah) tidak melihat Rasulullah pada malam nisfu syakban. Kemudian aku keluar, dan aku temukan beliau sedang berada di Baqi, yakni sedang mengangkat kepalanya ke atas langit. Lantas beliau bertanya kepadaku: “Wahai Aisyah, apakah engkau takut kalau Allah dan Rasul-Nya berlaku zalim kepadamu? Aisyah menjawab: “Ya Rasulullah, tidaklah demikian, tapi aku mengira engkau menda

Esensi Khotbah Jumat

Image
Kata “Khotbah” berasal dari kata “Khataba” yang artinya “Waaza” yang berarti nasihat. Orang yang melaksanakan khotbah disebut dengan “Khatib” jamaknya “Khutaba.” Demikian dikemukakan Luis Makluf (dalam Al-Munjid ). Abu Ishak sebagaimana dikutif Ibnu Manzur (dalam Lisanul Arab ) menjelaskan orang Arab menyebut khotbah dengan kalimat yang berbentuk nasar (tidak bersajak).   Jika kata “khotbah” disambungkan dengan kata “Jumat” sehingga menjadi “khotbah Jumat” berarti maksudnya nasihat yang dikemukakan oleh khatib ketika salat Jumat.Tentunya yang namanya nasihat harus dipahami oleh orang yang diberi nasihatnya. Dengan demikian bagaimana mau mematuhi nasihat tersebut jika tidak dipahami isinya. Mengingat masih ada sebagian khatib di masyarakat kita yang berkhotbah dengan bahasa selain bahasa yang dipahami jamaah. Sehingga jamaah tidak memahami isi atau kandungan khotbah tersebut. Kedudukan khotbah Jumat tersebut, para ulama telah sepakat hukumnya termasuk syarat sah salat Jumat

Puasa di Bulan Syakban

Image
Sebelum membahas hukum puasa di bulan Syakban, kiranya perlu dijelaskan terlebih dahulu kenapa bulan tersebut disebut dengan Syakban. Kata  Sya'baanu  jamaknya Sya'baanaatun wa Sya'aabiinu.  Ibnu Manzur (dalam Lisanul Arab ) menjelaskan karena orang-orang Arab ketika itu berpencar-pencar mencari air ( litasya'ubihim fihi ae litafarruqihim fi talabil mai ) . Kemudian Sa'lab mengemukakan pendapat sebagian ulama disebut Syakban karena bulan tersebut jelas ada di antara bulan Ramadan dan Rajab. Sedangkan Imam Gazali (dalam Mukasyafatul Qulub ) menjelaskan disebut bulan Syakban karena pada bulan tersebut bercabang-cabangnya kebaikan. Selain salat malam, puasa sunat merupakan kebiasaan Rasulullah Saw. dalam perjalanan kehidupannya. Hal ini merupakan bentuk pendekatan beliau kepada Sang Khalik. Tentunya bukan hanya kedua ibadah tersebut, ibadah-ibadah lainnya pun tak terkecuali. Bagaimana dengan puasanya Rasulullah di bulan Syakban ini? Penulis menelusuri beberapa r

Perang di Bulan Syakban

Image
Kata “Syakbân” شعبان) )  jamaknya “Syakbânâtun wa Syaâbînu ( شعبانات وشعابين ) . Kata dasarnya berasal dari kata “Syaaba” ( شعب ) yang berarti فرق   yang berarti juga berpisah atau berpencar-pencar. Disebut demikian, karena orang-orang Arab berpisah atau berpencar-pencar ketika mereka mencari air. Sebagian ulama berpendapat disebut demikian, karena bulan tersebut zahir antara Rajab dan Ramadan. Demikian dikemukakan Luis Makluf (dalam Al-Munjid ), Al-Zubaidi (dalam Tajul Arus ), Ibnu Manzur (dalam Lisanul Arab ), dan Al-Zauhari (dalam Al-Sihah Tajul Lugah ). Perang yang dialami Rasulullah Saw. pada bulan Syakban ada tiga perang, yakni perang Zatur Riqa (4 Hijriah), Badar akhir (4 Hijriah), dan perang Bani Mustalik (5 Hijriah). Pertama , perang Zatur Riqa. Nama lain perang Zatur Riqa adalah perang Maharib, perang Bani Saklabah, perang Bani Inmar, dan perang salat khauf, karena adanya pelaksanaan salat khauf di dalamnya. Para ulama juga berbeda pendapat mengenai penamaan

Mutiara Kisah Isra Mikraj Rasulullah Saw.

Image
Berbagai riwayat hadis mutawatir yang telah diriwayatkan oleh dua puluh orang sahabat dan telah diriwayatkan pula oleh ulama ahli hadis, seperti Imam Bukhari dan Imam Muslim mengenai kisah Isra Mikraj Rasulullah Saw. Di antara riwayat tersebut seperti kisah yang menceritakan saudara sepupu Rasulullah, Hindun putri Abu Talib, atau yang biasa dipanggil dengan Umu Hani menceritakan malam Isra itu, Rasulullah menginap di rumahnya. Beliau pada waktu sebelum Subuh membangunkan kami (kata Umu Hani), kemudian salat Subuh bersama, lalu setelah beres salat beliau bercerita: “Wahai Umu Hani, saya tadi malam diisrakan dari Masjidil Haram sampai ke Masjidil Aqsa, kemudian dimikrajkan dari langit pertama hingga Sidratul Muntaha, dan sekarang saya bisa salat berjamaah bersamamu. Umu Hani setelah mendengar cerita Rasulullah, berujar: “Jangan kau katakan hal ini kepada orang lain, karena mereka tidak akan memercayaimu. Beliau berkomentar: “Saya akan menceritakannya.” Bagaimana penjelasan kisah t

Membedah Isra Mikraj Menurut Etimologi

Image
Penulis mengawali tulisan tentang Isra dan Mikraj ini dengan cara membedah makna keduanya menurut etimologi atau bahasa. Di dalamnya diuraikan penyebutan kata Isra dan Mikraj dalam Alquran.  Kata “Isra” ( (إسراء berasal dari kata dasar “Sara” ( سرى ) yang mengandung arti سير الليل (berjalan di waktu malam). Luis Makluf (dalam Al-Munjid ) dan Ibnu Manzur (dalam Lisanul Arab ) menambahkan kata “Isra” berasal dari kata سَرى- سُرى - سَريَة . Maknanya adalah سير الليل عامته , yakni keumuman berjalan pada waktu malam hari. Selanjutnya Al-Zubaidi (dalam Tajul Arus ) menyebutkan sekalipun makna سرى secara implisit bermakna sebagaimana telah dijelaskan di atas, namun diujung firman-Nya : أسرى بعبده ليلا سبحان اللذي disebut lagi kata ليلا . Penyebutan kata tersebut hanya berfungsi sebagai penguat ( ta’kid ) saja.  Akan tetapi menurut sebagian ulama sebagaimana dijelaskan Ragib al-Asfahani (dalam Al-Mufradat fi Garibil Quran ) kata أسرى     bukan berasal dari kata

Melirik Strategi Menulis Para Ulama

Image
Apa yang kita tuliskan semuanya berharap menjadi ilmu dan inspriratif bagi orang lain. Tak terkecuali memberi manfaat. Tidak hanya hari ini, tapi di masa yang akan datang. Terutama generasi penerus kita. Sehingga menjadi amal jariah , tatkala kita telah meninggal dunia. Inilah yang telah dilakukan oleh para ulama zaman dahulu. Hari ini, bahkan sepanjang masa, hasil karyanya bisa dinikmati. Sekalipun orangnya telah meninggal, namun karyanya masih terus bisa dinikmati. Meskipun waktu itu pasilitas yang tersedia untuk menulis masih sangat sederhana, tidak seperti sekarang. Kita baca sejarah kebiasaan Imam Abu Hanifah tidak pernah tertinggal oleh kebiasaan membaca, tidak hanya membaca tentang ilmu, juga membaca realitas kehidupan sosial maupun budaya yang ada di sekelilingnya. Bahkan seringkali beliau menghadapi masalah yang  dihadapi umat ketika itu. Intinya beliau tidak hanya pandai membaca ayat yang tersurat seperti Alquran, tapi ayat tersirat pun hal yang sama, seperti fenomana

Ibrahim Jantung Hati Rasulullah Saw

Image
Perang Tabuk (Rajab 9 Hijriah) merupakan perang terakhir yang dialami Rasulullah. Sebenarnya berapa kali Rasulullah mengalami perang selama hidupnya? Para sejarawan Islam mengemukakan perang yang dialaminya sebanyak dua puluh delapan kali.  Dengan berakhirnya ekspedisi Tabuk ini, Rasulullah merasa aman dari setiap permusuhan. Karenanya banyak berduyun-duyun dari berbagai daerah untuk menyatakan kesetiannya kepadanya dan mengumumkan keislamannya. Setelah berakhirnya perang Tabuk, Rasulullah mukim di Madinah. Demikian dikemukakan oleh Muhammad Husain Haikal dalam karyanya yang berjudul “Hayatu Muhammad.” Di tengah kenyamanannya tersebut, Rasulullah juga merasa gembira karena dikaruniai bayi (dari Mariah), yaitu Ibrahim yang merupakan jantung hatinya. Dan harapannya penuh kepada Ibrahim sebagai kadernya. Rasa kasih  sayang ini begitu mendalam, karena kedua putranya terlebih dahulu telah meninggal dunia, yaitu Al-Qasim dan Abdullah (dari Khadijah). Ketika itu keduanya masih bayi