Poklan Oooh Poklan..!!

Poklan adalah sebuah tempat wisata dan hiburan yang berada di dekat desa Cihaur terus ke sebelah utara kurang lebih 1 KM lagi. Dari daerah Ciranjang kurang lebih 7 KM jarak ke sana. Sungguh indah pemandangannya. Di sampingnya penuh dengan pepohonan yang rindang dan tempat mainan anak. Sebelum kami ke Poklan, kami mampir dulu di sebuah toko yang menyediakan makan fried chicken di daerah Ciranjang. Maklumlah biasa tiap hari Minggu, mengantar anakku pingin ke sana, sekalian jalan-jalan. Setelah beres makan, lalu kami sepakat berangkat ke Poklan.

Tiap hari libur, khususnya hari Minggu selalu banyak yang sengaja berkunjung ke sana dengan keluarga. Dua kali termasuk dengan hari Minggu, tanggal 4 Maret 2018, kami ke sana. Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan alam begitu indahnya. Patut sekali kita bersyukur kepada-Nya. Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan sesuatu itu sia-sia (Rabbana Ma Khalaqta Haza Batilan).

Setiap yang berkunjung harus bayar karcis berikut ongkos parkir sebesar Rp. 14.000. Dihitung berdasarkan perorang yang berkunjung. Lumayan juga banyak yang bawa kendaraan. Dan hikmahnya juga banyak terutama bagi yang berniaga dan yang menyewakan mainan anak-anak serta ayunan yang diikat ke pepohonan. Alhamdulillah, anakku kelihatannya sungguh gembira sekali. Ketawa-ketawa ketika berada di saung yang disediakan oleh penjaga Poklan. 

Kurang lebih dua jam kami berada di Poklan menikmati liburan dan pemandangan yang ada di sana. Kebetulan pula ketika hari itu cuaca cerah. Ya Tuhan kami, terimakasih telah memberi cuaca demikian. Karena bisa dibayangkan bagaimana seandainya cuacanya hujan. Padahal akhir-akhir ini musim hujan. 

Lalu kami pun pulang. Eeeh…pas mau pakai motor, ternyata ban dalam belakang bocor. Padahal sebelum tiba ke Poklan sempat diisi angin. Rupayanya sejak tadi ban dalam belakang motorku bocor. Kemudian aku pun cari-cari di mana tempat bengkel. Di dekat Poklan memang ada tukang tambal ban, tapi tutup. Akhirnya aku pun terus dan terus mencari tambal ban. Sempat ngomong ke isteriku agar naik mobil saja, karena khawatir keadaan anakku. Namun ia berkata: “Gak usahlah, cari aja papah tambal ban, nanti kalau sudah ketemu, aku jemput di suatu tempat katanya.” Kataku: "Oke, kalau begitu."

Aku cari tukang tambal ban ke sana ke mari. Dan sempat nanya pula kepada seseorang yang sedang di pinggir jalan mengenai tempat tambal ban. Katanya: “Jalan aja terus pak, di sana ada tambal ban, dekat Desa Cihaur." Akhirnya aku pun mengikuti sarannya. Rupanya tutup juga tukang tambal ban tersebut. Sepanjang jalan aku sempat melihat beberapa tukang tambal ban. Namun sayang semuanya tutup. Mungkin karena hari libur. Dan untungnya juga aku gak sempat mendorong motor, karena masih bisa dipakai, cuma kalau boncengan tidak akan kuat. Ya Tuhan kami, puji syukur hanya milik-Mu.   

Akhirnya setelah berjalan beberapa meter, aku mendapati tukang tambal ban. Alhamdulillah lega hatiku ini, oooh. Sempat terbayangkan bagaimana kalau belum menemukan juga. Dan untungnya juga jalannya tidak terlalu sepi, tidak seperti ketika aku bepergian ke Campaka-Cianjur selatan. Pernah juga ketika itu bocor ban yang sama. Tapi, untungnya juga waktu itu dekat ke tambal ban. Bulan-bulan ini sekitar 5-6 kali ban belakang bocor. Begitulah resikonya berkendaaraan apapun. Ditambah musim hujan lagi. Ya Tuhan kami, anugerahilah sifat sabar dalam diri kami.

Setelah beres ban ditambal, aku pun segera menghubungi isteriku dan menuju ke tempat yang dituju. Rupanya isteri dan anakku tadi telah menunggu lama. Tapi, alhamdulillah anakku senang kelihatannya. Dan akhirnya sebelum pulang kami mampir dulu di tempat tukang bakso sambil istirahat. Setelah itu pulang ke rumah. Alhamdulllah kami tiba di rumah sekitar jam 2-an. Ya, Tuhan kami, lindungilah ketika kami berada di mana saja, terutama ketika bepergian. Amin.


Comments

Popular posts from this blog

Membedah Isra Mikraj Menurut Etimologi

Isolasi Diri Model Daud bin Abi Hindi

Rezeki Lahiriah dan Batiniah