Keutamaan Malam Nisfu Syakban



Malam nanti bertepatan dengan malam Nisfu Syakban. Malam tersebut disebut juga dengan lailatul baraah, artinya malam bersih dari dosa, karena Allah akan mengampuni dosa orang-orang yang memohon ampun kepada-Nya. 

Keterangan mengenai keutamaaan malam Nisfu Syakban ini, penulis kutif empat riwayat hadis yang terdapat dalam referensi kitab hadis. Di antaranya dalam kitab Tuhfatul Ahwazi Syarah Sunan Tirmizi Juz 3: 439 karya Al-Mubarakfuri;  Syuruh Sunan Ibnu Majah: 556 karya Jalaludin Suyuti, dkk; Musnad Ahmad bin Hanbal  Juz 10: 588  karya Imam Ahmad bin Hanbal.

Hadis pertama, Aku (kata Aisyah) tidak melihat Rasulullah pada malam nisfu syakban. Kemudian aku keluar, dan aku temukan beliau sedang berada di Baqi, yakni sedang mengangkat kepalanya ke atas langit. Lantas beliau bertanya kepadaku: “Wahai Aisyah, apakah engkau takut kalau Allah dan Rasul-Nya berlaku zalim kepadamu? Aisyah menjawab: “Ya Rasulullah, tidaklah demikian, tapi aku mengira engkau mendatangi sebagian isterimu. Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah akan turun pada malam nisfu syakban ke langit dunia, dan Dia akan mengampuni dosa lebih banyak dibanding dengan domba milik kabilah Bani Kalb (pada waktu itu kabilah Bani Kalb paling banyak memiliki domba dibanding dengan  penduduk Arab lainnya).” (HR. Tirmizi, Ibnu Majah, dan Ahmad dari Aisyah). Al-Baihaki menambahkan maksudnya Allah akan mengampuni dosa orang-orang yang memohon ampun pada malam tersebut.

Hadis kedua, suatu ketika Rasulullah Saw. melaksanakan salat malam dan memanjangkan sujudnya. Sehingga aku mengira (kata Aisyah) beliau telah dicabut nyawanya. Tatkala aku melihat demikian, maka aku menggerakkan jarinya, kemudian beliau bergerak. Dan tatkala beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan setelah selesai salat, beliau berkata: “Wahai Aisyah, apakah engkau mengira Nabi Saw telah mengkhianatimu? Aisyah menjawab: “Tidak, demi Allah ya Rasulullah. Hanya saja aku mengira engkau telah dicabut nyawa ketika engkau memanjangkan sujudmu." Kemudian beliau bertanya kepada Aisyah: “Tidakkah engkau mengetahui malam apakah ini? Aisyah menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahuinya.” Kemudian beliau bersabda: “Malam ini adalah malam nisfu syakban. Sesungguhnya Allah mengawasi hamba-Nya pada malam ini, kemudian Dia akan memberi ampunan kepada orang yang beristigfar.” (HR. Baihaki dari Aisyah).

Hadis ketiga, Allah mengawasi makhluk-Nya pada malam nisfu syakban. Kemudian Dia akan mengampuni dosa hamba-Nya kecuali dua orang, yaitu orang yang menyekutukan-Nya dan orang yang menebar permusuhan terhadap sesamanya.” (HR. Tabrani dan Ibnu Majah dari Muaz bin Jabal dan Abu Musa al-Asyari). Dalam riwayat lain: “Orang yang bertengkar dan membunuh jiwa.” (HR. Ahmad dari Abdullah bin Amr).  

Hadis keempat, apabila waktu malam nisfu syakban, maka beribadahlah engkau di malam tersebut dan berpuasalah di siang harinya. Karena sesungguhnya Allah akan turun pada malam tersebut ketika terbenam matahari ke langit dunia, dan berkata: “Ingatlah, siapa saja yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya. Dan siapa saja yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Dan siapa saja yang ditimpa musibah penyakit, maka Aku akan menyembuhkannya. Ingatlah, hal demikian hingga terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah dari Ali bin Abi Talib). 

Semoga malam nisfu syakban menjadi berkah bagi kita dihindarkan Allah dari Covid-19. Adapun berkah bagi orang-orang yang sedang ditimpa musibah Covid-19 semoga cepat diberikan kesembuhan. Dan semoga pula virus tersebut  segera sirna dari bumi ini. Amin.

Catatan :
Jika Anda mengutip tulisan ini, jangan lupa untuk memasukkannya di daftar pustaka sebagai berikut:

Hidayat, Enang (2018, 30 April). Keutamaan Malam Nisfu Syakban  [Entri blog].  Diambil dari https://enanghidayat17.blogspot.com/2018/04/lailatun-nisfi-syakban-lailatul-baraah.html

Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Mashaallah, semoga teman² saya menjadi manusia yang senantiasa tidak pernah melewatkan sehari pun untuk memohon ampunanNya, Aamiin. :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Membedah Isra Mikraj Menurut Etimologi

Isolasi Diri Model Daud bin Abi Hindi

Rezeki Lahiriah dan Batiniah