Keutamaan Malam Nisfu Syakban
Hadis pertama, Aku (kata Aisyah) tidak melihat
Rasulullah pada malam nisfu syakban. Kemudian aku keluar, dan aku temukan
beliau sedang berada di Baqi, yakni sedang mengangkat
kepalanya ke atas langit. Lantas beliau bertanya kepadaku: “Wahai Aisyah, apakah
engkau takut kalau Allah dan Rasul-Nya berlaku zalim kepadamu? Aisyah menjawab:
“Ya Rasulullah, tidaklah demikian, tapi aku mengira engkau mendatangi sebagian
isterimu. Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah akan turun pada malam
nisfu syakban ke langit dunia, dan Dia akan mengampuni dosa lebih banyak
dibanding dengan domba milik kabilah Bani Kalb (pada waktu itu kabilah Bani Kalb
paling banyak memiliki domba dibanding dengan penduduk Arab lainnya).” (HR. Tirmizi, Ibnu
Majah, dan Ahmad dari Aisyah). Al-Baihaki menambahkan maksudnya Allah akan mengampuni dosa orang-orang yang memohon
ampun pada malam tersebut.
Hadis kedua, suatu ketika
Rasulullah Saw. melaksanakan salat malam dan memanjangkan sujudnya. Sehingga aku
mengira (kata Aisyah) beliau telah dicabut nyawanya. Tatkala aku melihat demikian, maka aku
menggerakkan jarinya, kemudian beliau bergerak. Dan tatkala beliau mengangkat
kepalanya dari sujud dan setelah selesai salat, beliau berkata: “Wahai Aisyah,
apakah engkau mengira Nabi Saw telah mengkhianatimu? Aisyah menjawab: “Tidak,
demi Allah ya Rasulullah. Hanya saja aku mengira engkau telah dicabut nyawa
ketika engkau memanjangkan sujudmu." Kemudian beliau bertanya kepada Aisyah: “Tidakkah
engkau mengetahui malam apakah ini? Aisyah menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahuinya.” Kemudian beliau bersabda: “Malam ini adalah malam nisfu syakban.
Sesungguhnya Allah mengawasi hamba-Nya pada malam ini, kemudian Dia akan memberi
ampunan kepada orang yang beristigfar.” (HR. Baihaki dari Aisyah).
Hadis ketiga, Allah
mengawasi makhluk-Nya pada malam nisfu syakban. Kemudian Dia akan mengampuni dosa
hamba-Nya kecuali dua orang, yaitu orang yang menyekutukan-Nya dan orang yang menebar
permusuhan terhadap sesamanya.” (HR. Tabrani dan Ibnu Majah dari Muaz bin
Jabal dan Abu Musa al-Asyari). Dalam riwayat lain: “Orang yang bertengkar dan
membunuh jiwa.” (HR. Ahmad dari Abdullah bin Amr).
Hadis keempat, apabila waktu
malam nisfu syakban, maka beribadahlah engkau di malam tersebut dan
berpuasalah di siang harinya. Karena sesungguhnya Allah akan turun pada malam tersebut
ketika terbenam matahari ke langit dunia, dan berkata: “Ingatlah, siapa saja yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya. Dan siapa saja yang
meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Dan siapa saja yang ditimpa
musibah penyakit, maka Aku akan menyembuhkannya. Ingatlah, hal demikian hingga
terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah dari Ali bin Abi Talib).
Semoga malam nisfu syakban menjadi berkah bagi kita dihindarkan Allah dari Covid-19. Adapun berkah bagi orang-orang yang sedang ditimpa musibah Covid-19 semoga cepat diberikan kesembuhan. Dan semoga pula virus tersebut segera sirna dari bumi ini. Amin.
Semoga malam nisfu syakban menjadi berkah bagi kita dihindarkan Allah dari Covid-19. Adapun berkah bagi orang-orang yang sedang ditimpa musibah Covid-19 semoga cepat diberikan kesembuhan. Dan semoga pula virus tersebut segera sirna dari bumi ini. Amin.
Catatan :
Jika Anda mengutip tulisan ini, jangan lupa untuk memasukkannya di daftar pustaka sebagai berikut:
Hidayat, Enang (2018, 30 April). Keutamaan Malam Nisfu Syakban [Entri blog]. Diambil dari https://enanghidayat17.blogspot.com/2018/04/lailatun-nisfi-syakban-lailatul-baraah.html
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMashaallah, semoga teman² saya menjadi manusia yang senantiasa tidak pernah melewatkan sehari pun untuk memohon ampunanNya, Aamiin. :D
ReplyDeleteMasya allah
ReplyDelete