Persiapan Menghadapi Ramadan





Sebentar  lagi kita masuk pada bulan Ramadan. Bagaimana persiapan yang dilakukan Rasulullah Saw. menyambut Ramadan tersebut? Bagaimana pula kebiasaan puasa Nabi-nabi terdahulu, sebelum Rasulullah Saw? Selanjutnya persiapan apa bagi kita untuk menyambut Ramadan tersebut? Sebelum menjawab itu semua ada baiknya kita bahas dulu doa yang diucapkan Rasulullah ketika memasuki bulan Rajab: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syakban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadan.” (HR. Tabrani dari Anas).

Hadis tersebut secara implisit berbicara tentang jauh-jauh hari Rasulullah sudah mempersiapkan kedatangan bulan Ramadan. Karena Ramadan ibarat tamu agung, sehingga beliau pun sangat mengharapkan ketika Ramadan tiba, beliau masih diberikan usia di dunia. Bukankah sebelumnya beliau berpuasa di bulan Rajab, dan selama bulan Syakban, beliau juga sebulan penuh berpuasa. Sehingga menyambung dengan bulan Ramadan. Dengan demikian persiapan yang beliau lakukan adalah beribadah dengan puasa, dan ibadah-ibadah lainnya setiap harinya. Namun karena Ramadan keutamaanya melebihi bulan-bulan selainnya, maka beliau sangat mengagungkan bulan tersebut.

Kebiasaan berpuasa sudah dilakukan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad. Syekh Dahlawi (dalam Hujjatullahil Baligah) menjelaskan kebiasaan Nabi Nuh berpuasa tiap hari. Nabi Daud biasa sehari puasa dan sehari tidak. Nabi Isa biasa sehari puasa dan dua hari tidak. Nabi Musa pernah berpuasa selama empat puluh hari menjelang turunnya Taurat. sebagaimana telah penulis bahas dalam tulisan sebelumnya yang berhubungan dengan Munajat Nabi Musa. Sementara itu Nabi Muhammad juga melaksanakan puasa selama sebulan di bulan Syakban (selain kewajiban puasa Ramadan), puasa sunat tiga hari setiap bulannya (tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah), puasa Arafah, puasa Asyura, puasa Senin dan Kamis tiap minggunya.  Bagi beliau puasa itu bagai obat untuk mengobati racun yang ada dalam tubuh. Puasa yang dilakukan Nabi-nabi tersebut tergolong ke dalam puasa sunat dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt. Mengenai puasa wajib yang dilakukan oleh umat sebelum Nabi Muhammad, insya Allah akan dibahas dalam judul selanjutnya.

Karena agungnya Ramadan tersebut, sehingga Rasulullah bersabda dalam hadisnya: “Apabila datang bulan Ramadan, maka pintu surga dibuka, pintu neraka dikunci, dan setan diborgol (dibelenggu).” (HR. Bukhari dn Muslim dari Abu Hurairah).

Ibnu Hajar Asqalani (dalam Fathul Bari Syarh Sahih Bukhari) menjelaskan maksud “pintu surga dibuka” adalah Allah membukakan pintu surga untuk hamba-Nya yang taat. Sehingga menyebabkannya masuk surga. Selanjutnya maksud “pintu neraka dikunci” adalah dihindarkannya dari perbuatan maksiat yang menyebabkannya masuk neraka. Sementara itu maksud “diborgolnya setan” adalah terhindar dari bujukan hawa nafsu.

Sedangkan Al-Manawi (dalam Faidul Qadir Syarh Jamius Sagir) menjelaskan maksud “pintu surga dibuka” adalah terus-menerus turunnya rahmat dan meningkatnya ketatan. Selanjutnya maksud “pintu neraka dikunci” adalah dibersihkan dari perbuatan maksiat dengan cara membunuh hawa nafsu. Sementara itu maksud “diborgolnya setan” adalah dihindarkan dari bujukan setan. Sementara itu Qadi Iyad sebagaimana dikutif Imam Nawawi (dalam Al-Minhaj Syarh Sahih Muslim) hadis tersebut secara umum mengandung maksud betapa mulianya bulan Ramadan dan berlimpah ruahnya pahala dan besarnya ampunan.

Bagaimana persiapan kita menghadapi Ramadan tersebut? Persiapan fisik dan psikis merupakan hal yang penting agar pelaksanaan puasa berjalan dengan lancar. Fisik tentunya harus kuat dan sehat sehingga mampu melaksanakan puasa dengan baik. Psikis harus siap karena puasa adalah latihan ruhani (riyadah ruhiah) sebagai jalan untuk mempersiapkan jiwa yang takwa. Dan akan berhadapan dengan beragam rayuan atau bujukan hawa nafsu. Namun karena berkah keagungan bulan Ramadan sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka insya Allah akan dapat terkendalikan. Semoga bermanfaaat. Amin. 

Catatan :
Jika Anda mengutip tulisan ini, jangan lupa untuk memasukkannya di daftar pustaka sebagai berikut:

Hidayat, Enang (2018, 07 Mei).  Persiapan Menghadapi Ramadan [Entri blog].  Diambil dari https://enanghidayat17.blogspot.com/2018/05/persiapan-menghadapi-ramadan.html

Comments

Popular posts from this blog

Membedah Isra Mikraj Menurut Etimologi

Isolasi Diri Model Daud bin Abi Hindi

Rezeki Lahiriah dan Batiniah