Perang di Bulan Ramadan
Dikutif dari merdeka.com |
Pertama, perang Badar
Kubra terjadi tanggal 17 Ramadan tahun 2 Hijriah. Badar adalah nama suatu
tempat yang terletak antara Mekah dan Madinah, di mana di sana terdapat mata
air. Disebut perang Badar Kubra, karena peperangan tersebut termasuk peperangan
skala besar pertama yang terjadi antara dua kekuatan, yakni pasukan kaum
muslimin dan pasukan kaum musyrikin Quraisy.
Pasukan kaum muslimin dipimpin Rasulullah. Sedangkan pasukan musyrikin
Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan. Pasukan kaum muslimin ketika itu hanya berjumlah
313 orang yang kebanyakan kaum Ansar. Pasukan kaum muslimin hanya membawa 70
ekor unta dan 3 ekor kuda. Sedangkan dari pihak kaum musyrikin, mereka membawa 1000
pasukan, 100 ekor kuda, dan 700 ekor unta.
Namun berkat pertolongan Allah, peperangan dimenangkan oleh pasukan
kaum muslimin. Pertolongan tersebut dengan cara Allah mengirim 3000 malaikat
dari langit. Kemudian tatkala pasukan kaum musyrikin bertubi-tubi menyerang pasukan kaum muslimin, maka Allah pun mengirim kembali 5000 malaikat. Hal ini telah ditegaskan-Nya
dalam Surah Ali Imran: 123-127. Dari pasukan kaum musyrikin yang tewas
berjumlah 70 orang, termasuk Abu Jahal. Sedangkan pasukan yang ditawan sebanyak
70 orang.
Dalam menyikapi tawanan perang tersebut, ketika itu Rasulullah
bermusyawarah dengan para sahabat. Umar mengusulkan agar mereka dibunuh saja.
Sedangkan Abu Bakar mengusulkan agar ditebus saja dengan harta. Dalam hal ini,
Rasulullah menerima usulan Abu Bakar. Sekalipun pada akhirnya Rasulullah
mendapat teguran dari Allah atas sikap demikian. Hal ini sebagaimana telah
dijelaskan dalam Surah Alanfal: 67-68.
Kedua, perang Fathu Makkah.
Perang ini terjadi pada tahun 8 Hijriah. Perang ini bertujuan membuka atau
membebaskan kota Mekah dari penguasaan kaum Quraisy. Makanya disebut dengan
Fathu Makkah. Penyebab peperangan ini dilatarbelakangi dalam perjanjian
Khudaibiah tahun 6 Hijriah, setiap kabilah Arab jika mau diperbolehkan secara
bebas mengikuti Rasulullah atau kaum Quraisy. Maka, pada waktu itu Bani Khuzaah
sepakat mengikuti Rasulullah. Sedangkan Bani Bakar sepakat mengikuti dengan
kaum Quraisy.
Akan tetapi tepatnya tahun 8 Hijriah, Bani Bakar menyerang Bani
Khuzaah pada malam hari. Bahkan mereka berhasil membunuh 20 orang lelaki dari Bani
Khuzaah. Adanya penyerangan tersebut diketahui oleh kaum Quraisy pula. Bahkan
mereka turut mendukungnya dengan mengirimkan bantuan berupa harta dan senjata. Karena
kaum Quraisy menganggap hal tersebut tidak diketahui Rasulullah mengingat waktu
tengah malam hari. Namun salah seeoang dari Bani Khuzaah yang bernama Amr bin
Salim diam-diam menaiki kuda dengan tujuan memberitahu hal tersebut kepada
Rasulullah.
Mendengar berita demikian, Rasulullah marah besar. Kemudian
beliau mempersiapkan tentara kaum muslimin untuk memerangi kaum Quraisy. Namun rencana
tersebut secara sembunyi-sembunyi agar kaum Quraisy tidak mempersiapkan apa-apa
sebelumnya. Karena jika mereka mengetahuinya persiapan penyerangan tersebut, beliau
khawatir tanah haram (Mekah) terkotori dan terjadi pertumpahan darah di sana.
Namun rupanya ada yang mengetahui rencana Rasulullah tersebut,
yakni Hatib bin Abi Baltaah al-Badari mengutus seorang wanita ke Mekah untuk
memberitahukan rencana Rasulullah tersebut. Akan tetapi Allah segera
memberitahukan Rasulullah mengenai adanya utusan ke sana. Maka, beliau menyuruh
tentara kaum muslimin untuk mengejar wanita yang membawa surat tersebut. Akhirnya ditangkaplah wanita tersebut dan ia mengaku hal itu diperintah oleh
Hatib.
Setelah mendengar pengakuan wanita tersebut, lalu Rasulullah memanggil Hatib
dan menanyakan kenapa hal itu diperbuatnya. Setelah diperiksa ternyata bukan
karena ia tidak beriman kepada Rasulullah, namun karena ia mempunyai sanak keluarga
yang tinggal dengan kaum Quraisy. Karenanya ia terpaksa melakukan demikian yakni
berpura-pura baik kepada kaum Quraisy guna keselamatan keluarganya. Mendengar
hal tersebut, Umar mengusulkan agar Hatib dibunuh saja karena munafik. Namun
Rasulullah melarangnya, karena sebelumnya ia telah ikut perang Badar Kubra
tahun 2 Hijriah. Maka, jadinya ia dimaafkan.
Akhirnya Rasulullah ditemani 10.000 pasukan kaum muslimin
berhasil menduduki Mekah. Dan beliau berhasil pula menghancurkan berhala yang ada di sekeliling Baitullah sebanyak 360 buah. Dan beliau juga
melaksanakan salat di sana sebanyak dua rakaat sebagai tanda syukur kepada
Allah atas berhasilnya menguasai Mekah. Kemudian orang-orang di bukit Sofa
berduyun-duyun berbaiat masuk Islam di hadapan Rasulullah. Dan pada hari
pembebasan Mekah tersebut, Rasulullah menyuruh Bilal agar mengumandangkan azan salat
Zuhur di atas Kabah sehingga membuat terkejut kaum Quraisy, meskipun mereka masih
tetap dalam kemusyrikannya. Namun bagi Rasulullah sengaja hal itu dilakukannya,
karena di dalamnya terkandung hikmah yang luar biasa. Semoga bermanfaat. Amin.
Referensi: Al-Sirah
al-Nabawiah Durusun wa Ibarun karya Mustafa al-Sibai; Al-Bidayah
wan Nihayah karya Ibnu Kasir; dan Sirah al-Nabawiah karya
Ibnu Hisyam.
Klntang brmnfaat kangge referensi SKI,htrnhn
ReplyDelete